Seperti bahan herbal lainnya, konsumsi daun salam untuk pengobatan
tidaklah rumit. Cara konsumsi biasanya dicampurkan dengan air dan
direbus, setelah itu air rebusan diminum dengan pada saat tertentu.
Kolesterol sendiri merupakan senyawa lemak yang diproduksi di dalam
liver dan berasal dari makanan berlemak yang biasa kita konsumsi. Dua
jenis lemak yang terdapat di dalam tubuh yakni kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein yang menempel pada pembuluh darah dan kolesterol baik atau High Density Lipoprotein.
LDL merupakan penyebab berbagai macam penyakit jika jumlahnya
berlebih, dengan demikian LDL dalam tubuh perlu dikendalikan. “Nah
kolesterol LDL salah satunya bisa dikendalikan dengan menggunakan daun
salam. Rebusan daun salam yang dikonsumsi setiap hari ternyata mampu
mengontrol kolesterol jahat itu,” tegas Kurnia.
Menurutnya, untuk penderita kolesterol tinggi bisa meramu minuman
herbal daun salam dengan mengambil tujuh lembar daun salam untuk direbus
di dalam tiga gelas air diminum pagi dan sore. “Rebus hingga menyisakan
segelas air daun salam, akan lebih baik kalau merebus dicampur 30 gram
daun cermai,” ujar dia.
Lebih lanjut, dikatakan apoteker Septi Dwi, selain sitral dan
eugenol, daun salam juga memiliki kandungan kimia lainnya yakni tannin
dan flavonoida sebagai zat yang mampu menurunkan kolestrol. Diketahui,
kandungan tersebut juga berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
Selain itu, zat aktif eugenol dan etanol dalam daun salam dapat
menghambat pertumbuhan bakteri penyebab sakit perut. “Secara pengobatan
ada juga yang memilih menghambat diare dengan rebusan daun salam, secara
kimiawi memang ada zat untuk menghambat bakteri E.Coli,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar